Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Ketahanan Pangan Selama Pandemi COVID-19 di Kecamatan Bilah Barat

Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Talenta Publisher , 2021
Subjects:
Online Access: https://talenta.usu.ac.id/trophico/article/view/6045
https://talenta.usu.ac.id/trophico/article/view/6045/4381
Daftar Isi:
  • Pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi secara global menyebabkan masalah pada sektor kesehatan, dan sektor lain seperti ekonomi, pertanian, dan sosial masyarakat. Beberapa negara termasuk Indonesia menerapkan kebijakan bekerja dan sekolah dari rumah untuk mencegah peningkatan penularan COVID-19. Kebijakan ini memberikan dampak terhadap kehidupan ekonomi keluarga. Salah satu cara untuk membantu ekonomi dan memenuhi pangan keluarga adalah dengan pengoptimalan sumberdaya yang ada di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanggapan masyarakat tentang kegiatan pemberdayaan masyarakat dan manfaat pemberdayaan masyarakat dalam upaya ketahanan pangan di Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhan Batu selama pandemi COVID-19. Sasaran dalam penelitian ini adalah masyarakat dan unsur pemerintahan di Kecamatan Bilah Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research. Aksi yang dilakukan adalah membagi kelompok masyarakat di 10 desa/kelurahan di Kecamatan Bilah Barat. Setiap kelompok beranggotakan 10 orang, sehingga yang terlibat dalam aksi ada 100 orang. Kelompok diberi bibit sayuran (cabai, tomat, terong) dan pelatihan menanam bibit tersebut, kemudian dimonitoring dengan melihat perkembangan bibit dan dievaluasi dengan melihat hasil produksi, dan menanyakan tanggapan, manfaat dari pemberdayaan yang dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masyarakat mengatakan pemberdayaan masyarakat dan pelatihan menanam bibit pohon produktif seperti cabai, tomat dan terong dalam upaya ketahanan pangan di Kecamatan Bilah Barat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Manfaat yang dirasakan masyarakat dibagi 3 kategori, yaitu sangat baik (57%), baik (38%) dan kurang (5%). Tanggapan masyarakat dari pemberdayaan yang dilakukan juga baik (88%). Peneliti menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat secara rutin agar memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.