ctrlnum article-19050
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">STEREOTYPING RISMA : PEMBINGKAIAN SOSOK TRI RISMAHARINI DI MAJALAH DETIK DAN TEMPO</title><creator>Burnama, Glandy; Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya</creator><creator>Krisdinanto, Nanang; Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya</creator><creator>Yoanita, Desi; Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya</creator><subject lang="en-US">Perempuan, Pemimpin Pemerintahan, Stereotip, Gender</subject><description lang="en-US">Saat ini, dunia politik dan pemerintahan tidak hanya menjadi milik laki &#x2013; laki, tapi juga perempuan. Banyak perempuan yang terjun ke dalam dunia politik, menjadi politisi, atau bahkan pemimpin pemerintahan. Namun, stereotip yang merujuk pada keraguan publik masih ada. Perempuan dianggap tidak cocok menjadi pemimpin pemerintahan karena dianggap tidak mampu dan feminin. Media massa juga berperan dalam pengukuhan anggapan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana media massa, memberitakan atau membingkai sosok pemimpin perempuan, yakni Tri Rismaharini (Walikota Surabaya). Majalah Digital Detik menerbitkan edisi &#x201C;Risma Super Wali&#x201D;, sedangkan Majalah Tempo menerbitkan edisi &#x201C;Bukan Bupati Biasa&#x201D;. Setelah dianalisis dengan perangkat framing Pan &#x2013; Kosicki (sintaksis, skrip, tematik, dan retoris), peneliti menemukan masih adanya stereotip berbau gender pada berita &#x2013; berita tentang sosok Risma, yakni feminin, domestik, emosional, dan tidak memiliki kemampuan politik. Sifat feminin dan emosional Risma terlihat dari berita tentang kepeduliannya kepada warganya dan kecenderungannya menggunakan hati saat bekerja. Adapun sifat domestik Risma terlihat dari berita mengenai kinerjanya dalam merawat dan menjaga kebersihan serta taman &#x2013; taman di Surabaya. Terakhir, penjelasan mengenai ketidakmampuan Risma dalam hal politik memperkuat stereotip gender bahwa perempuan tidak pantas menjadi pemimpin pemerintahan.</description><publisher lang="en-US">Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University</publisher><date>2014-10-09</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:0</type><identifier>http://scriptura.petra.ac.id/index.php/iko/article/view/19050</identifier><identifier>10.9744/scriptura.4.1.1-9</identifier><source lang="en-US">Scriptura; Vol 4, No 1 (2014): JULY 2014; 1-9</source><language>eng</language><relation>http://scriptura.petra.ac.id/index.php/iko/article/view/19050/18683</relation><rights>Copyright Scriptura</rights><recordID>article-19050</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:0
Journal:eJournal
author Burnama, Glandy; Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya
Krisdinanto, Nanang; Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya
Yoanita, Desi; Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Surabaya
title STEREOTYPING RISMA : PEMBINGKAIAN SOSOK TRI RISMAHARINI DI MAJALAH DETIK DAN TEMPO
title_sub PEMBINGKAIAN SOSOK TRI RISMAHARINI DI MAJALAH DETIK DAN TEMPO
publisher Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University
publishDate 2014
topic Perempuan
Pemimpin Pemerintahan
Stereotip
Gender
url http://scriptura.petra.ac.id/index.php/iko/article/view/19050
http://scriptura.petra.ac.id/index.php/iko/article/view/19050/18683
contents Saat ini, dunia politik dan pemerintahan tidak hanya menjadi milik laki – laki, tapi juga perempuan. Banyak perempuan yang terjun ke dalam dunia politik, menjadi politisi, atau bahkan pemimpin pemerintahan. Namun, stereotip yang merujuk pada keraguan publik masih ada. Perempuan dianggap tidak cocok menjadi pemimpin pemerintahan karena dianggap tidak mampu dan feminin. Media massa juga berperan dalam pengukuhan anggapan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana media massa, memberitakan atau membingkai sosok pemimpin perempuan, yakni Tri Rismaharini (Walikota Surabaya). Majalah Digital Detik menerbitkan edisi “Risma Super Wali”, sedangkan Majalah Tempo menerbitkan edisi “Bukan Bupati Biasa”. Setelah dianalisis dengan perangkat framing Pan – Kosicki (sintaksis, skrip, tematik, dan retoris), peneliti menemukan masih adanya stereotip berbau gender pada berita – berita tentang sosok Risma, yakni feminin, domestik, emosional, dan tidak memiliki kemampuan politik. Sifat feminin dan emosional Risma terlihat dari berita tentang kepeduliannya kepada warganya dan kecenderungannya menggunakan hati saat bekerja. Adapun sifat domestik Risma terlihat dari berita mengenai kinerjanya dalam merawat dan menjaga kebersihan serta taman – taman di Surabaya. Terakhir, penjelasan mengenai ketidakmampuan Risma dalam hal politik memperkuat stereotip gender bahwa perempuan tidak pantas menjadi pemimpin pemerintahan.
id IOS2513.article-19050
institution Universitas Kristen Petra Surabaya
institution_id 48
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Kristen Petra Surabaya
library_id 533
collection Scriptura
repository_id 2513
city KOTA SURABAYA
province JAWA TIMUR
repoId IOS2513
first_indexed 2016-09-22T21:14:05Z
last_indexed 2016-09-22T21:14:05Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1685898846297653248
score 17.60506