OPTIMALISASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI KOTA BANJAR (STUDI KASUS DI KECAMATAN LANGENSARI)

Main Author: HUSEN HUSAENI, NPM. 14810034
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unpas.ac.id/12177/1/JURNAL%20Husen%20Husaeni.doc
http://repository.unpas.ac.id/12177/
Daftar Isi:
  • Permasalahan utama dari Optimalisasi Implementasi Kebijakan Penataan Ruang di Kota Banjar (studi Kasus di Kecamatan Langensari) adalah masih belum adanya fasilitas pendukung kawasan agropolitan (pasar argo, terminal agro, dan pusat informasi agro) sebagaimana tercantum dalam visi Kota Banjar sebagai Banjar Agropolitan, selain itu masih adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian beririgasi ke lahan terbangun dan masalah sanitasi penduduk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif, dengan alasan secara epistemologis pendekatan kualitatif ini relevan dengan karakteristik masalah spesifik yang diteliti (ontology),yaitu pengungkapan makna secara mendalam atas realitas fenomena sosial, dalam hal ini Implementasi Kebijakan Penataan Ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar diharapkan akan mampu mengungkap dan memberikan informasi yang akurat sehingga sangat membantu proses interpretasi informasi dan data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Implementasi kebijakan penataan ruang di Kota Banjar sudah baik namun belum optimal, ini ditunjukkan dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjar. Faktor pendukung optimalisasi implementasi kebijakan Penataan Ruang di Kota Banjar adalah adanya kebijakan penataan ruang (berbentuk peratudan daerah), frekuensi sosialisasi kebijakan penataan ruang yang relatif tinggi, adanya koordinasi yang baik antara OPD yang berkaitan implementasi kebijakan penataan ruang. Sedangkan faktor penghambat Implementasi Kebijakan penataan ruang di Kota Banjar adalah berupa adanya Alih Fungsi Lahan di Kecamatan Langensari, Kawasan Rawan Sanitasi, dan dinamisasi Masyarakat dalam kelembagaan. Strategi yang perlu dilakukan untuk meng-optimalkan Implementasi Kebijakan penataan ruang di Kota Banjar antara lain: Strategi pengembangan struktur birokasi, Strategi pemantapan pusat pelayanan kegiatan yang memperkuat kegiatan berskala regional, dan strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana kota yang terpadu dan merata.