CHARACTERIZING LOAD LIMIT OFFENCES IN INDONESIA

Main Authors: Gunarta, IGW. Samsi, Santoso, Idwan, Ismanto, Bambang, Pradono, Pradono
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan , 2018
Online Access: http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/314
http://jurnal.pusjatan.pu.go.id/index.php/jurnaljalanjembatan/article/view/314/212
Daftar Isi:
  • Overloading has caused headache to Indonesian Road Authority due to its rates and severity. The Directorate General of Land Communication (DGLC) suspected mismanagement of Weigh Bridge Station (WBS) significantly contributes to the in effectiveness of WBS in deterring overloading offences from the road network. A change was set up by involving private sector in WBS management. Four WBSs in Sumatra were included in the pilot project. This paper utilized the data provided by the pilot project to characterize overloading offences captured by the WBSs.Three hundred sixty (360) cases were randomly selected from over 10,000 cases of 4 WBSs. Descriptive and crosstabs analyses were conducted indicating that overloading has not been simply related to trucking cost coverage but rather related to the utilization of resources in freight transport. Deeper understanding by conducting insight look towards the motivation of overloading is strongly recommended in solving the problem of overloading.     Keywords : Overloading Offences, Weigh Control, Freight Transport, overload countermeasure
  • Overloading telah memberikan beban tersendiri kepada pengelola jalan di Indonesia karena jumlah pelanggaran yang tinggi dan besarnya pelanggaran terhadap batas beban yang diijinkan. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menengarai bahwa terjadinya kesalahan pengelolaan pada jembatan timbang (WBS) memberikan sumbangan yang besar terhadap kegagalan metode ini untuk menghentikan overloading dari jaringan jalan. Sebuah perubahan telah dicanangkan dengan mengubah pengelolaan jembatan timbang yang semula dikelola oleh Dinas Perhubungan mulai diserahkan kepada swasta. Empat jembatan timbang di Sumatera disertakan dalam pilot projek ini. Makalah ini menggunakan data yang disediakan oleh 4 jembatan timbang tersebut untuk memperbaiki pemahaman terhadap situasi overloading. Tiga ratus enam puluh kasus dipilih secara random dari 10.000 kasus di 4 jembatan timbang. Dari analisis deskriptif dan cross-tabulasi yang telah dilakukan, terlihat bahwa overloading tidak semata-mata berkaitan dengan upaya untuk menutup biaya operasi transportasi, tapi sangat berkaitan dengan upaya memaksimalkan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan dalam penyediaan jasa angkutan barang. Pemahaman lebih dalam dengan melihat persepsi aktor dan motivasinya dalam memutuskan overloading sangat disarankan untuk memecahkan persoalan ini lebih jauh.     Kata Kunci : Pelanggaran beban, kontrol beban, angkutan barang, penanganan overload