Studi Kasus: Asuhan Keperawatan Pada Klien Isolasi Sosial Pasca Pasung

Main Authors: Fadly, Muhammad, Hargiana, Giur
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Faletehan , 2018
Online Access: https://journal.lppm-stikesfa.ac.id/index.php/FHJ/article/view/14
https://journal.lppm-stikesfa.ac.id/index.php/FHJ/article/view/14/13
Daftar Isi:
  • Social isolation is characterized by decline or loss inability to interact with others. This paper aimed to analyze the nursing care of social isolation on Mr. P with schizophrenia paranoid. The nursing care process is based on the standard of generalist nursing care which provided for six days from May 7th throughout 12th 2018 on Mr. P aged 32 years male. Main nursing problem was social isolation. Nursing intervention was emphasized on client’s ability to establish mutual relationship and improve client’s communication skills gradually. Nursing interventions affected client positively as manifested gy decreased signs and symptoms of social isolation on the cognitive, affective, physiological and social aspects, but there had not been a decline in behavioral aspects. Client’s barriers in establishing relationship with nurses were internal factors in which clients had negative judgments about themselves, others and the environment and external factors where clients considered the nurse as a threatening stressor. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized for individually, family, group and community.
  • Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Tujuanstudi kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan isolasi sosial pasca pasung pada Tn. P dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama enam hari rawat pada tanggal 7-12 Mei 2018 pada Tn. P dengan usia 32 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah isolasi sosial. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan faktor eksternal dimana klien menganggap perawat sebagai stressor yang membahayakan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.