Who gets paid better: a study on inter industry wage differentials in Indonesian manufacturing sector = Siapa yang dibayar lebih tinggi: sebuah studi mengenai perbedaan upah antar industri di sektor manufaktur Indonesia
Main Author: | Putri Faradina Iskandar, author |
---|---|
Format: | Bachelors Thesis |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2018-5/20431391-S64562-Putri faradina iskandar .pdf |
Daftar Isi:
- <b>ABSTRAK</b><br> Dengan menggunakan gabungan data antara Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Statistik Industri tahun 2013, studi ini bertujuan untuk mencari bukti empiris mengenai perbedaan upah antar industri manufaktur padat karya dan padat modal dengan menggunakan metode dekomposisi Blinder-Oaxaca. Hasil regresi menunjukkan bahwa pekerja di industri padat modal secara umum mendapatkan upah yang lebih dibandingkan pekerja di industri padat karya. Lebih lanjut lagi, hasil dekomposisi menunjukkan bahwa sekitar 27% perbedaan upah antara pekerja di industri padat modal dan padat karya tidak disebabkan oleh perbedaan kualifikasi pekerja dan tidak dapat dijelaskan. Bukti bahwa karakteristik industri turut berperan penting dalam penentuan tingkat upah menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di sektor manufaktur Indonesia tidaklah berfungsi secara efisien sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan dan tingkat kesejahteraan yang lebih rendah <hr> <b>ABSTRACT</b><br> Utilizing the combined data of the National Labor Force Survey (Sakernas) and Industry Statistics year 2013, this study attempts to find empirical evidence on the existence of wage differentials between labor-intensive and capital-intensive industries with Blinder-Oaxaca decomposition. The regression result shows that workers in capital-intensive industries are generally rewarded higher in the labor market than those who work in labor-intensive industries. Moreover, the decomposition result suggests that around 27% of the wage gap between capitalintensive and labor-intensive industries are not attributed to the workers? qualification and remains unexplained. The evidence on how industry characteristic plays a crucial role in wage determination suggests that the labor market in Indonesian manufacturing sector does not function very efficiently that it may lead to lower growth and welfare.