Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Anemia masih menjadi salah satu masalah gizi utama yang masih sering ditemukan di Indonesia. Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam darah berkurang. Prevalensi anemia penduduk Indonesia umur ≥1 tahun mencapai 21,7%. Bit merah termasuk makanan kaya zat besi dalam kategori sedang yaitu 1-2 miligram. Zat besi diperlukan tubuh untuk membentuk sel darah merah. Kandungan zat besi pada bit merah berpotensi membantu dalam membentuk sel darah merah untuk mencegah terjadinya anemia. Oleh karena itu bit merah berpotensi dikembangkan menjadi produk camilan lainnya seperti sus kering. Sus atau disebut juga dengan choux pastry merupakan adonan pastry yang diproses melalui perebusan adonan. Tujuan : Diketahuinya sifat fisik, organoleptik, kandungan kadar proksimat dan kadar zat besi pada sus kering bit. Metode : Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental, dengan metode RAS empat perlakuan, dua unit percobaan dan dua kali pengulangan. Pengujian sifat fisik dilakukan oleh peneliti, pengujian organoleptik dilakukan oleh panelis, dan pengukuran kandungan kadar proksimat serta kadar zat besi dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil : Ditinjau dari sifat fisik terdapat perbedaan antara warna, aroma, rasa dan tekstur. Sedangkan hasil uji organoleptic terdapat perbedaan antara warna, aroma dan rasa. Hasil analisis dengan menggunakan uji One-way Annova pada kandungan kadar abu diketahui terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05), dan pada kandungan air, lemak, protein, karbohidrat dan zat besi tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p>0,05). Kesimpulan : Ada pengaruh penambahan pure bit merah terhadap sifat fisik, organoleptik, kadar proksimat sus kering. Namun tidak ada pengaruh penambahan pure bit merah terhadap kadar zat besi sus kering. Kata kunci : Sus Kering, Bit Merah, Organoleptik, Kadar Proksimat, Kadar Zat Besi